Pegawai KPK yang Tak Lolos TWK Pimpin OTT Bupati Nganjuk, Febri Diansyah: Sungguh "tidak" Berwawasan Kebangsaan
RIAU24.COM - Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat terjaring operasi tangkap tangan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Betul, KPK telah melakukan tangkap tangan di Nganjuk" kata Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, Senin, 10 Mei 2021.
Rahman sendiri ditangkap oleh KPK karena diduga menerima suap terkait jual-beli jabatan. KPK juga menyita uang ratusan juta dalam OTT Rahman.
Saat ini, status Rahman masih sebagai terperiksa. KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum pihak-pihak yang terjerat OTT Bupati Nganjuk.
Mengenai ditangkapnya Bupati Nganjuk tersebut, mantan juru bicara KPK, Febri Diansyah menanggapi hal tersebut.
Namun yang ditanggapinya adalah tentang informasi yang menyebutkan jika yang menjadi Kasatgas Penyelidik KPK adalah Harun Al Rasyid. Harun merupakan salah satu dari 75 pegawai KPK yang tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK).
"Sungguh "tidak" berwawasan kebangsaan. Udah masuk list 75, tapi masih OTT," kata dia dilihat di akun Twitternya, Senin, 10 Mei 2021.
"Hormat untuk tim yg masih terus bekerja menjaga bangsa ini dari perilaku korup, sekalipun ia dicap dan distigma," kata dia lagi.
Harun juga dikenal aktif di Wadah Pegawai atau WP KPK dan pernah pula menjadi Ketua WP KPK.
Nama Harun juga sempat mencuat kala menjadi salah satu penggugat perihal hak angket DPR terhadap KPK tahun 2017 di Mahkamah Konstitusi (MK).