Kritik BSI Yang Memberi Pembiayaan Mahal Kepada Masyarakat, Yusuf Mansyur : Gedein Pasar Dulu, Jangan Ngegedein Cuan, Ngemalesin
Menurut Yusuf, bila BSI hanya berorientasi pada keuntungan, hal ini membuat marwah perusahaan berubah dari perjuangan umat menjadi kapitalis. Padahal, seharusnya bank syariah menjadi garda terdepan yang membantu masyarakat.
Yusuf juga melempar sindiran kepada BSI karena bagi hasilnya lebih mahal daripada bank berskema konvensional. Menurutnya, bunga kredit bank konvensional justru bisa murah, mudah diambil, ringan, dan tidak mencekik nasabah.
“Ini mah namanya memanfaatkan euforia, memanfaatkan ghairah dan ghirah, ke syariah. Aslinya? Kapitalis,” ucapnya.
Maka dari itu, Yusuf berharap manajemen BSI bisa segera berbenah. Terutama, dalam mewujudkan pembiayaan murah kepada masyarakat.
"Masa dari dulu jauh lebih mahal dari konvensional. Asli bandingkan dengan konvensional, yang selama ini disalahin riba mulu. Kita benar-benar pengen lihat murahnya, ringannya, mudahnya, hebatnya, baiknya, malah jauh lebih baik ketimbang Mandiri, BNI, BRI, dan BCA," sambungnya.
Selanjutnya, kehadiran BSI diharapkan bisa memperbesar ekosistem ekonomi dan keuangan syariah. Terlebih, Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim.