Anies Baswedan Ancam Lakukan Ini Jika Jakarta Masuki Fase Genting Covid-19
RIAU24.COM - Melonjaknya kasus Covid-19 di Jakarta, membuat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengancam akan melakukan pengetatan ekstra. Anies memberi peringatan keras kepada semua pelaku kegiatan baik ekonomi hingga keagaman agar menaati protokol kesehatan.
"Saya beri peringatan pada semua yang berkegiatan di Jakarta, baik kegiatan ekonomi, kegiatan sosial, budaya serta keagamaan, agar wajib mengikuti semua ketentuan yang ada, bila kita tak bersama-sama, Jakarta akan memasuki fase genting. Dan bila terjadi, kita terpaksa harus lakukan pengetatan ekstra," ujar Anies dilansir dari Tempo.co saat apel penanganan Covid-19 bersama Forkopimda DKI di Lapangan Blok S, Jakarta, Ahad malam, 13 Juni 2021.
Anies juga meminta kepada semua unsur dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) terutama jajaran Pemprov DKI, Polda Metro Jaya, dan Kodam Jaya untuk bekerja lebih masif dalam menjalankan penertiban protokol kesehatan.
"Pastikan semua titik-titik, yang belakangan ini jadi tempat berkerumun, dan berkegiatan, untuk ditertibkan," kata Anies.
Dia juga menegaskan agar semua operasi mengikuti ketentuan yang telah ditentukan lewat Peraturan Gubernur yang setiap dua pekan dilakukan perpanjangan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Mikro.
Mantan Mendikbud itu juga mengingatkan agar masyarakat juga menjalankan komitmen untuk melawan Covid-19 dengan sepenuh hati. Anies mengingatkan perjuangan melawan virus ini adalah sesuatu yang panjang dan kita tak boleh merasa lelah.
"Karena virusnya tak pernah lelah. Kita pastikan kita menang dalam pertempuran menghadapi pandemi Covid-19 ini," kata dia lagi.
Kasus Covid-19 di Ibu Kota melonjak tajam selama dua pekan setelah libur Lebaran 2021. Anies mengungkapkan dalam sepekan terakhir kasus aktif di Jakarta pada 6 Juni 2021 adalah 11.500 dan pada Jumat pekan lalu sudah mencapai 17.400 atau terjadi peningkatan sekitar 50 persen.
"Pertambahan kasus baru dalam empat hari terakhir setiap hari bertambah 2.000 kasus, 2.300, 2.400 kasus dan hari ini 2.700 kasus," ujar Anies Baswedan.