Selain Woman On Top, Posisi Hubungan Intim Ini Ternyata Dilarang Islam, Apa Saja?
RIAU24.COM - Tahukan kamu jika di dalam Islam ada beberapa posisi dalam berhubungan badan yang dilarang selain berhubungan melalui anal atau dubur.
Dilansir dari Suarabekaci.com, salah satu pose hubungan intim yang dilarang Islam adalah women on top atau posisi perempuan di atas pria dalam hubungan intim.
Selain itu, ada beberapa posisi yang juga dilarang dalam agama Islam, apa saja?
1. Berhubungan seks melalui anal
Dalam agama Islam, berhubungan seks melalui anal sudah pasti dilarang, itu karena tidak sesuai dengan anjuran dan kaidah atau adab berhubungan intim dalam ajaran agama Islam. Hal tersebut dijelaskan pada surat Al-Baqarah ayat 223 yang berbunyi:
"Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dan dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman."
Selain itu, hal ini juga dianjurkan oleh Rasulullah SAW yang bersabda: “Terkutuklah orang yang menyetubuhi istri di duburnya.” (Hadis Riwayat Abu Dawud dan an-Nasa’i dari Abu Hurairah)
2. Posisi berdiri
Syeikh Muhammad Al Tahami bin Madani dalam kitab Qurratul Uyun menjelasakan bahwa berhubungan intim dengan posisi berdiri sebaiknya tidak dilakukan. Sebab, posisi ini mengakibatkan sakit perut, lemah ginjal, dan sakit pada bagian persendian.
3. Posisi istri di atas suami (woman on top)
Posisi seks ini juga tidak dianjurkan dalam agama Islam karena dapat menimbulkan luka pada saluran kencing alat kelamit suami. Selain itu, jika tak berhati-hati dapat menyebabkan penis bengkok bahkan patah.
4. Posisi miring
Posisi ini juga tidak disarankan karena dapat mengakibatkan sakit lambung ketika berhubungan seks.
5. Posisi meringkuk
Kitab al-Waghsiliyah menjelaskan bahwa posisi meringkuk menyulitkan istri ketika berhubungan intim sehingga tidak dianjurkan dalam Islam.
Demikian posisi hubungan intim yang dilarang dalam Islam.