RIAU24.COM - Pertempuran Solferino terjadi pada 1859, merupakan pertempuran terakhir dari Perang Kemerdekaan Italia kedua. 

Pengusaha Henry Dunant menyaksikan betapa sedikit dukungan medis yang tersedia untuk tentara yang terluka. Ada sekitar 40.000 tentara yang tewas, terluka, dan hilang, dan tidak cukup sumber daya untuk membantu mereka.
zxc1

Dunant menerbitkan bukunya A Memory of Solferino pada tahun 1862. Di dalamnya, ia menganjurkan pembentukan organisasi bantuan nasional untuk membantu tentara yang terluka perang di kedua sisi pertempuran, melalui penggunaan sukarelawan terlatih. 

Pada 1863, Dunant bergabung dengan komite yang berbasis di Swiss yang menggunakan rencananya untuk membentuk Komite Internasional Palang Merah. 
zxc2

Palang Merah datang ke Amerika dengan bantuan Clara Barton. Dia mendengar tentang kelompok itu saat berada di Eropa. Sekembalinya, dia berkampanye untuk jaringan Palang Merah Amerika serta ratifikasi Konvensi Jenewa. Dia dan teman-temannya mendirikan Palang Merah Amerika pada 21 Mei 1881, di Washington, DC.

Palang Merah sudah terlibat dengan program keperawatan publik, keamanan air, dan pertolongan pertama ketika Perang Dunia I pecah. Segera tumbuh secara eksponensial, dengan jumlah bab meningkat dari 107 pada tahun 1914 menjadi 3.864 pada tahun 1918. Keanggotaan juga meningkat, dari 17.000 menjadi lebih dari 31 juta. 

Masyarakat juga ikut serta, menyumbang sekitar $400 juta untuk membantu program mereka. Palang Merah mempekerjakan perusahaan ambulans dan rumah sakit, dan merekrut 20.000 perawat terdaftar. Lebih banyak perawat didatangkan untuk membantu epidemi influenza di seluruh dunia tahun 1918.

Setelah perang berakhir, mereka memberikan layanan kepada para veteran, dan bantuan kepada para korban banjir Sungai Mississippi 1927, kekeringan parah, dan Depresi.