Para Arkeolog Hebrew University Berhasil Temukan Sisa-Sisa Dasar Masjid yang Diklaim Sebagai Masjid Paling Awal Berdiri
RIAU24.COM - Sosial media sekarang merupakan hal yang penting di dalam kehidupan masyarakat. Karena dapat memudahkan aktivitas manusia, baik dalam pekerjaan, sekolah, dan bisa di gunakan untuk hal lain yang berguna
Sosial media saat ini juga telah banyak tersaji yang bisa di akses, dan sosial media juga bisa di jadikan wadah untuk bisa menyalurkan inspirasi dalam membuat sebuah karya dalam bentuk digital. Dalam menggunakan sosmed harus benar benar pandai.
Dalam menggunakan sosial media kitab bisa dikenal banyak orang, baik itu dari hal yang positif maupun hal negative yang dilakukan baik sengaja ataupun tidak. Banyak ragam sosial media untuk kita berkreasi sepetii Instagram, Tiktok, Twitter, Facebook dan masih banyak lagi
Di sosial media juga bisa berbagi kisah dari yang mengharukan, mengenaskan, sebuah tragedi. Sosial media juga wadah juga tempat segala informasi terbaru atau terupdate.
Seperti yang beredar di sosial media Instagram dimana ada sebuah kejadian mengenai penemuan sisa-sia dasar dari masjid yang ditemukan oleh para arkeolog yang di klaim sebagai masjid paling awal didirikan
Para arkeolog dari Hebrew University berhasil menemukan sisa-sisa dasar masjid yang berusia sekitar 1.350 tahun di bawah masjib lain yang telah dibangun di atasnya di Tiberias, sebuah kota di Israel Utara. Para arkeolog yakin bahwa ini merupakan reruntuhan salah satu masjid yang paling awal berdiri dalam sejarah.
Dengan usianya yang sekitar 1.350 tahun, masjid ini berarti dibangun hanya berselang satu generasi setelah Nabi Muhammad Wafat. Melihat hal itu, seorang spesialis dalam arkeologi Islam di Hebrew University, Katia Cytryn-Silverman memberikan komentarnya.
"Kami tahu tentang banyak masjid awal yang didirikan tepat pada awal periode Islam," ungkap Katia Cyrtyn-Silverman kepada Associated Press.
Dia yang memimpin tim penggalian sisa-sisa reruntuhan masjid tersebut dan menjelaskan bahwa masjid-masjid yang paling awal berdiri lainnya adalah Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi, yang dibangun pada 622 Maseih, dan Masjid Agung Damaskus di Suriah yang selesai didirikan pada 715 Masehi, yang kemudian diperluas dan dibangun kembali selama bertahun-tahun dan masih digunakan sebagai tempat ibadah hingga saat ini.
"Tidak mungkin untuk menggali situs-situs itu, karena mereka umumnya terletak di bawah masjid-masjid yang masih digunakan," lanjutnya.
"Di sini, di Tiberias, kami mendapat kesempatan luar biasa ini untuk menggali situs dan meneliti apa yang ada di bawahnya." katanya.
Masjid yang baru ditemukan ini berasal dari paruh kedua abad ketujuh, atau sekitar 670 Masehi. Fakta ini menjadikannya sebagai masjid Jumat tertua yang pernah ditemukan, bahkan tampaknya beberapa dekade lebih tua dari masjid tertua yang sebelumnya ditemukan di Wasit, Irak (berasal dari tahun 703 Masehi)," ungkap Katia Cytryn-Silver dalam pernyataan resminya.
zxc3
Para arkeolog sendiri telah mengetahui situs ini sejak 1950-an. Namun, pada saat itu, sisa-sisa masjid ini disalahartikans ebagai pasar dari periode Bizantium. Kesalahan ini terus berlanjut, bahkan ketika akhir tahun 2000-an mendiang arkeolog Yizhar Hrischfeld menemukan 'fondasi bulat kecil', sangat kasar, dan asimetris yang diklaim berasal dari sebuah bangunan selain pasar.
Postingan di sosial media Instgram yang menjelaskan mengnenai penemuan arkpeolog ini dibagikan melalui akun sosial media Instagram milik @rangkumanfakta (24/11/2021). Setidaknya postingan tersebut telah mendapatkan sebanyak kurang lebih Seribu tanda suka