RIAU24.COM -  Jalan terjal dan panjang pernah terjadi sebelum Prabu Siliwangi berhasil penyatuan dua kerajaan besar, Kerajaan Sunda dan Galuh yang akhirnya melahirkan Kerajaan Pajajaran.

Dikutip dari buku "Hitam Putih Kerajaan Pajajaran : dari Kejayaan hingga Keruntuhan Kerajaan Pajajaran dan Okezone.com, jalan berliku itu terjadi ketika penyatuan Kerajaan Galuh dan Sunda pertama terjadi pada 723 Masehi oleh Raja Sanjaya.

Sayang, pada tahun 759 Masehi kedua kerajaan ini kembali terpecah.

Raja Banga Sanghyang begitu bangga memerdekakan kembali Kerajaan Sunda dari kekuasaan Galuh.

Barulah di bawah kekuasaan Prabu Gajah Kulon, Kerajaan Sunda dan Galuh kembali dalam satu pemerintahan.

Perpecahan kembali terulang. Pada 1382 Masehi, saat Wastukancana naik sebagai raja memiliki kehendak membagi kekuasaan kepada kedua putranya. Akhirnya dua kerajaan ini kembali terpecah.

Beruntung saat ditangan Sri Baduga Maharaja atau yang dikenal dengan Prabu Siliwangi pada 1482 Masehi ketika menjadi raja di tanah Sunda, dia berhasil membuat dua kerajaan ini mampu bersatu kembali.

Bahkan konon Prabu Siliwangi berhasil meluaskan kekuasaan dan merebut beberapa wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Di tangan Prabu Siliwangi inilah Kerajaan Sunda Galuh yang berubah nama menjadi Kerajaan Pajajaran.