2 Remaja Tewas di India Saat Unjuk Rasa Atas Penghinaan Nabi Muhammad
Jenazah Mudasir dan Sahil diserahkan kepada keluarga saat pemerintah memberlakukan pembatasan seperti jam malam, termasuk penangguhan layanan internet seluler di kota yang konon sebagai tindakan keamanan.
“Mudasir masih kecil, baru berusia 14 tahun menunggu hasil ujian matrikulasinya,” kata Ayyubi, suaranya pecah. “Dia mengambil bagian dalam unjuk rasa dan sekarang dia tidak ada lagi di antara kita. Dia adalah anak tunggal dari orang tuanya. Kami terkejut.”
Keluarga menuntut pemerintah untuk menempatkan pembunuh Mudasir di penjara dan memberi mereka hukuman yang keras.
Ayyubi menyalahkan pemerintah atas kekerasan tersebut dengan mengatakan polisi menangani situasi dengan buruk.
“Ada ribuan cara untuk mengendalikan protes sipil seperti meriam air, peluru karet, tembakan udara tetapi mereka menembak langsung ke kepala dan tubuh,” katanya.
Irfan Ansari, seorang legislator Muslim dari Kongres, yang merupakan bagian dari koalisi yang berkuasa di negara bagian itu, juga mengecam pemerintah atas cara penanganan unjuk rasa.