Harga BBM Naik, Fahri Hamzah: Hal Itu Tidak Diterima Rakyat Sampai Kiamat
RIAU24.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menilai keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi merupakan keputusan yang tak akan pernah diterima masyarakat sampai kiamat.
Menurut dia, kebijakan itu hanya akan menambah beban hidup masyarakat yang saat ini masih terpukul akibat pandemi Covid-19.
"Hal itu tidak akan pernah diterima rakyat sampai kiamat. Rakyat menganggap pencabutan subsidi akan menambah kesulitan hidup mereka," kata Fahri dalam keterangannya, Minggu (4/9).
Fahri menganggap alasan pemerintah yang menyebut BBM bersubsidi selama ini salah sasaran karena dinikmati kelas menengah atas tak lebih dari retorika.
Menurut dia, pemerintah hanya mencari-cari alasan. Fahri mengingatkan agar pemerintah tak tunduk pada pelaku usaha yang menolak subsidi BBM.
"Mereka (kaum kapitalis) ingin kompetisi berlangsung secara sempurna, tidak ingin ada subsidi-subsidi, semua harus diserahkan ke mekanisme pasar," katanya.
Pemerintah secara resmi telah mengumumkan kenaikan harga BBM pada Sabtu (3/9). Lewat pengumuman itu, harga Pertalite naik dari Rp7.650 menjadi Rp 10 ribu/liter. Pertamax dari Rp12.500 jadi Rp14.500/liter.
Presiden Joko Widodo mengatakan anggaran subsidi dan kompensasi BBM pada 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 Triliun menjadi Rp502 triliun, dan angkanya diprediksi akan terus meningkat.
Karena itu, keputusan untuk menaikkan harga BBM subsidi disebut menjadi pilihan terakhir untuk mengurangi beban subsidi yang semakin besar.
(***)