Pemimpin Hong Kong John Lee Positif COVID-19 Setelah Kembali Dari KTT APEC
RIAU24.COM - Di tengah wabah baru Covid-19 di China, kini pemimpin Hong Kong John Lee dinyatakan positif setelah kembali dari KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).
Sebuah pernyataan mengatakan bahwa Lee sedang menjalani karantina.
"Kepala Eksekutif sedang menjalani karantina sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh Pusat Perlindungan Kesehatan," kata pernyataan pemerintah.
Di ibu kota Thailand, Bangkok, pekan lalu, Lee bertemu dengan beberapa pemimpin dunia, termasuk Presiden China Xi Jinping. Kantornya mengatakan bahwa dia dites negatif pada tes antigen cepat selama empat hari dia berada di sana.
KTT APEC adalah perjalanan luar negeri pertama Lee sejak pandemi dimulai. Itu juga merupakan perjalanan luar negeri pertamanya sejak menjabat sebagai kepala eksekutif Hong Kong pada bulan Juli.
zxc1
Pada hari Jumat, Lee terlihat duduk di antara Xi dan Widodo, dengan ketiganya terbuka kedoknya.
Hong Kong telah berusaha untuk menghidupkan kembali statusnya sebagai pusat ekonomi menyusul kebijakan Covid yang ketat yang menyebabkan beberapa bisnis hengkang. KTT APEC juga bertujuan untuk meningkatkan status Hong Kong.
Dalam beberapa bulan terakhir, pembatasan telah dilonggarkan untuk mengundang perusahaan dan talenta asing ke dalam negeri. Karantina hotel wajib telah dihapus dan jumlah tes wajib untuk kedatangan telah dikurangi. Visa yang menarik dan insentif keuangan telah diberlakukan bagi orang untuk berkunjung dan bekerja di Hong Kong.
zxc2
Namun, penggunaan masker masih wajib dilakukan di tempat umum, dengan penduduk diharuskan untuk check-in menggunakan aplikasi yang dikelola pemerintah di tempat makan dan hiburan.
Lee berencana untuk terus bekerja dari rumah selama masa isolasi wajibnya. Kantornya menginformasikan bahwa anggota stafnya yang bepergian bersamanya dinyatakan negatif.
Sementara itu, China menyaksikan wabah Covid-19, dari Zhengzhou di provinsi Henan tengah hingga Chongqing di barat daya.
Untuk hari Minggu, dilaporkan 26.824 kasus lokal baru, hampir sama dengan puncak pandemi negara itu pada bulan April.
Dua orang juga tewas di Beijing, naik dari satu orang pada Sabtu, yang merupakan yang pertama di China sejak akhir Mei.
Guangzhou sedang berjuang melawan salah satu wabah terbesar baru-baru ini di negara itu.
Penguncian lima hari untuk distrik Baiyun telah diperintahkan. Layanan makan malam telah ditangguhkan dan klub malam serta teater di Tianhe juga telah ditutup.
***