Balas Dendam Dengan Rusia, AS Didesak Tembak Jatuh Jet Tempur Rusia, Moskow Tantang Perang Nuklir
RIAU24.COM - Moskow merespon terkait pernyataan senator Amerika Serikat (AS) Lindsey Graham yang mendesak militer Washington menembak jatuh jet tempur Rusia sebagai pembalasan atas jatuhnya drone MQ-9 Reaper di Laut Hitam.
Melalui duta besarnya di Washington, Rusia mengatakan Senator Graham telah memprovokasi eskalasi berbahaya antara kedua negara.
Duta Besar Rusia di Washington, Anatoly Antonov, mengatakan seruan senator itu sudah jauh di luar akal sehat dan mempertaruhkan perang habis-habisan antara dua kekuatan nuklir terbesar di dunia.
“Ini sama sekali bukan upaya pertama oleh anggota Parlemen terkenal untuk memprovokasi eskalasi berbahaya dalam hubungan AS-Rusia," kata Antonov, Kamis (16/3/2023).
"Setahun yang lalu dia mendesak warga kami untuk melakukan upaya pembunuhan terhadap presiden Rusia,” katanya lagi.
"Apakah Senator Graham benar-benar percaya bahwa bentrokan militer langsung dengan Rusia adalah untuk kepentingan para pemilih (AS) yang mempercayakan hidup dan mata pencaharian mereka?"
"Apakah Capitol bersedia menempatkan warga Amerika dan komunitas internasional dalam risiko perang nuklir skala penuh? Beri kami jawaban, Senator terhormat!" imbuh Antonov, seperti dikutip Sindonews dari Russia Today.
Graham muncul di Fox News pada hari Rabu untuk membahas insiden jatuhnya drone MQ-9 Reaper AS di dekat Crimea, Laut Hitam, pada Selasa pagi.
Dia mengatakan AS harus menembak jatuh jet tempur Rusia sebagai pembalasan setelah drone MQ-9 Reaper Amerika ditabrak dan dijatuhkan jet tempur Su-27 di atas Laut Hitam.
"Jika Anda mendekati aset AS lain yang terbang di perairan internasional, pesawat Anda akan ditembak jatuh," katanya, dalam pesan lantang untuk kepada para pemimpin Kremlin.
"Apa yang akan dilakukan Ronald Reagan sekarang?" lanjut Graham, berandai-andai jika Presiden Ronald Reagan berkuasa saat ini. "Dia akan mulai menembak jatuh pesawat Rusia jika mereka mengancam aset kita. Kebijakan luar negeri Amerika terjun bebas," imbuh dia, menyindir kebijakan pemerintah Presiden Joe Biden.
Sekadar diketahui, militer Amerika sebelumnya mengatakan sepasang jet tempur Su-27 Rusia mencegat drone MQ-9 Reaper Angkatan Udara AS yang terbang di atas Laut Hitam, di mana salah satunya menabrak baling-baling yang menyebabkan drone mata-mata canggih Amerika itu jatuh ke Laut Hitam.
Dalam pembaruan informasi, Jenderal Angkatan Udara AS James Hecker, mengatakan drone itu ditembak jatuh. "Drone itu melakukan operasi rutin di wilayah udara internasional ketika ditembak jatuh," ujarnya.
Namun, Kementerian Pertahanan Rusia membantah jet tempur Su-27 menabrak dan menjatuhkan drone MQ-9 Reaper Amerika di Laut Hitam. Menurut kementerian itu, drone Amerika jatuh ke laut karena melakukan manuver tajam.