Ukraina Tuntut Rusia Menarik Pasukan di Tengah Kunjungan Xi Jinping ke Moskow
RIAU24.COM - Ukraina pada Senin (20/3/2023) mendesak Moskow untuk menarik pasukannya dari Ukraina sebelum kunjungan Presiden China Xi Jinping yang sangat dinantikan ke Rusia.
Xi Jinping sedang dalam kunjungan pertamanya ke Moskow sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina tahun lalu.
Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov, menulis di Twitter: "Formula untuk keberhasilan implementasi 'Rencana Perdamaian' China."
"Poin pertama dan terpenting adalah penyerahan atau penarikan pasukan pendudukan Rusia dari (wilayah Ukraina) sesuai dengan hukum internasional dan Piagam PBB," tambah Danilov.
Kementerian luar negeri Ukraina lebih lanjut mengatakan pihaknya mengharapkan Xi ke Beijing untuk mempromosikan rencana perdamaian dan menggunakan pengaruhnya untuk mendorong diakhirinya perang yang sedang berlangsung selama kunjungannya ke Moskow.
Juru bicara kementerian luar negeri Ukraina Oleg Nikolenko mengatakan dalam komentar yang dikirim ke kantor berita AFP, "Ukraina mengikuti dengan cermat kunjungan Presiden China ke Rusia. Kami berharap Beijing menggunakan pengaruhnya terhadap Moskow untuk mengakhirinya perang agresif melawan Ukraina."
Sementara itu, Inggris mengatakan bahwa presiden China harus mendukung dukungan Beijing yang dinyatakan untuk menghormati integritas teritorial.
Inggris juga mengatakan bahwa China harus menuntut agar Rusia mengakhiri perangnya di Ukraina.
Juru bicara Perdana Menteri Rishi Sunak mengatakan: "Kami berharap Presiden Xi menggunakan kesempatan ini untuk menekan Presiden (Vladimir) Putin agar berhenti mengebom kota-kota, rumah sakit, sekolah Ukraina, untuk menghentikan beberapa kekejaman yang kita lihat setiap hari."
Presiden Vladimir Putin mengatakan kepada mitranya dari China bahwa Rusia terbuka untuk membahas proposal China untuk mengakhiri pertempuran di Ukraina pada awal pembicaraan berisiko tinggi di Kremlin.
Putin mengatakan kepada pemimpin China itu: "Kami selalu terbuka untuk negosiasi."
(***)