Fakta Mengerikan dari 'Gerbang Neraka' di Turki
Dahulu, gerbang ini didirikan pada tahun 190 SM oleh Eumenes II, Raja Pergamin di kota kuno Hierapolis. Kota ini dikenal sebagai pusat penyembuhan karena adanya mata air panas.
Saat itu, para dokter percaya bahwa mata air ini memiliki manfaat menyembuhkan orang sakit dan meringankan keluhan kronis.
Kota itu akhirnya diberikan kepada Republik Romawi setelah kematian raja Pergamon Attalid terakhir pada tahun 133 SM.
Meskipun kota ini di kemudian hari berperan penting dalam penyebaran agama Kristen, tapi kuil Pluto tetap menjadi situs tempat orang-orang kuno dapat berkomunikasi dengan dewa chthonic, dewa dunia bawah.
Pura ini dibangun dengan gapura dan arena di sekitarnya yang menuju ke dalam gua itu sendiri. Pengunjung dilarang memasuki interior, tetapi mereka dapat duduk di kursi yang ditinggikan dan mengamati para pendeta bekerja.
Saat pagi hari, agen dewa ini akan memimpin banteng melalui arena menuju gerbang dan menyaksikan hewan itu berjuang dan mati dengan cepat sementara para pendeta tetap tidak terluka.