Remaja Pakistan yang Jadi Korban Kapal Selam Titan Berniat Ingin Pecahkan Rekor Dunia
RIAU24.COM - Remaja asal Pakistan yang bepergian dengan ayahnya di kapal selam Titan yang pecah membawa Rubik's Cube bersamanya sehingga dia bisa memecahkan rekor dunia selama perjalanan.
Suleman Dawood, 19, telah mendaftar ke Guinness World Records sebelum perjalanan naas itu.
“Ayahnya (Shahzada Dawood) akan mengabadikan momen itu di depan kamera,” kata ibunya, Christine Dawood kepada BBC.
Christine dan putrinya berada di atas Polar Prince, kapal pendukung kapal selam ketika mereka diberitahu bahwa Titan telah hilang.
"Saya tidak mengerti pada saat itu apa artinya, dan kemudian menurun dari sana," katanya seperti dikutip.
Awalnya, Christine seharusnya pergi bersama suaminya untuk melihat bangkai kapal Titanic di Samudra Atlantik, tetapi perjalanan itu dibatalkan karena pandemi Covid.
"Kemudian saya melangkah mundur dan memberi mereka ruang untuk mengatur [Suleman] karena dia benar-benar ingin pergi," katanya.
Berbicara tentang putranya, Christine mengatakan bahwa putranya dulu menyukai teka-teki rumit dan Rubik's Cube, yang biasa dia bawa ke mana-mana.
"Dia bahkan pernah memecahkan teka-teki kompleks dalam 12 detik, memukau penonton dalam prosesnya," katanya.
"Dia berkata, 'Saya akan memecahkan Rubik's Cube 3.700 meter di bawah laut di Titanic'."
Suleman belajar di University of Strathclyde di Glasgow, di Inggris. Shahzada Dawood, seorang pengusaha Inggris, berasal dari salah satu keluarga terkaya di Pakistan.
Keluarga, termasuk putri Alina, 17, naik Pangeran Kutub pada Hari Ayah (18 Juni).
Pada saat-saat terakhir sebelum menaiki Titan, mereka membuat lelucon dan saling berpelukan, kata Christine kepada BBC.
Christine mengatakan mereka berpelukan dan membuat lelucon di saat-saat sebelum suami dan putranya naik kapal selam Titan.
Penjaga Pantai AS melakukan penyelidikan
Sementara itu, Penjaga Pantai Amerika Serikat telah meluncurkan penyelidikan yang akan memulihkan puing-puing dari bencana kapal selam Titan. Penyelidikan akan menyelidiki apa yang menyebabkan ledakan tragis yang menewaskan lima orang.
Berbicara pada konferensi pers di Boston, Kepala penyelidik Kapten Jason Neubauer mengatakan bahwa prioritasnya adalah memulihkan puing-puing dari kapal. Dia menambahkan bahwa tindakan pencegahan akan diambil jika sisa-sisa manusia ditemukan.
Penyelidikan, menurut dia, akan dijalankan bersama oleh otoritas Kanada, Inggris dan Prancis dan akan dapat memprediksi apakah tuntutan perdata atau pidana akan dikenakan.
(***)