Deretan Orang Penting yang Dituding Bekingi Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang
RIAU24.COM -Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan ada tindak pidana di pondok pesantren Al-Zaytun.
Hal itu berdasarkan laporan hasil pemeriksaan tim investigasi bentukan Gubernur jabar Ridwan Kamil terhadap pimpinan Al-Zaytun, Panji Gemilang.
Namun, tampaknya Mahfud MD tidak merindikan tindak pidana seperti apa yang dimaksudkannya.
"Pertama terjadinya tindak pidanam ada beberapa hal tindak pidana laporan masuk ke Menko Polhukam," kata Mahfud Md di Kantor Kemenko Polhukam, Sabtu (24/6).
Mahfud juga menegaskan bahwa hasil laporan tersebut bakal diserahkan ke polisi untuk ditangani yang sesuai tupoksinya.
"Polri akan mengambil tindakan karena dari semua pintu yang masuk laporan, pelanggaran pidananya dugaannya sudah sangat jelas dan unsur-unsurnya sudah diidentifikasi. Tinggal diklarifikasi nanti di dalam pemanggilan atau pemeriksaan," kata Mahfud.
Selain dugaan kuat tindak pidana, disebutkan juga akan memberikan sanksi berupa administratif baik kepada Pondok Pesantren Al Zaytun maupun kepada pihak Yayasan Pendidikan Islam (YPI).
YPI sendiri merupakan lembaga pendidikan yang menaungi ponpes tersebut mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) sampai dengan perguruan tinggi.
Meskipun nantinya akan dikenakan sanksi administratif, Mahfud menyebut hak-hak daripada santri akan diupayakan untuk tetap terpenuhi.
Kemudian muncul dugaan ada 'orang besar' yang membekingi ponpes yang dikenal kontroversi tersebut.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membantah rumor yang menyebut dirinya menjadi beking pondok pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu.
Moeldoko mengatakan dirinya bukan preman yang memiliki kemampuan untuk membekingi seseorang atau lembaga tertentu.
"Emang preman kok jadi beking. Itu yang ngomong (membekingi) itu suruh sekolah dulu itu, biar pintar dikit," jelas Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/6/2023).
Kendati begitu, dia mengakui dekat dengan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang. Hanya saja, Moeldoko mengatakan kedekatannya dengan Panji Gumilang sebatas komunikasi politik dan publik.
"Emang kenapa (dekat)? Enggak boleh apa dekat?" ucapnya.
"Ya biasa saja (dekatnya dengan Panji). Kan kita itu harus pandai membangun. Apalagi tugasnya kepala KSP harus pandai berkomunikasi dengan siapapun. Kan gitu. Konteksnya komunikasi politik, komunikasi publik dan seterusnya," kata Moeldoko.
Dia meminta masyarakat tak mengartikan macam-macam soal kedekatannya dengan Ponpes Al Zaytun. Moeldoko menilai kedekatannya dengan Ponpes Al Zaytun justru sebagai hal yang positif.
"Jadi jangan terus diartikan macam-macam. Dan semakin saya bisa dekat dengan, Pak Panji Gumilang kan saya bisa makin melihat apa yang dia akan lakukan," ujarnya.
Moeldoko sendiri pernah diundang dua kali untuk berceramah soal kebangsaan di Ponpes Al Zaytun. Dia melihat norma-norma kebangsaan di Ponpes Al Zaytun berjalan dengan normal.
Lingkaran Istana
Presiden Joko Widodo membantah kabar Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun dibekingi oleh orang dari lingkaran di Istana.
"Saya dong istana? Ndak lah. Ndak, ndak, ndak," tegas Jokowi ditemui wartawan di Pasar Palmerah, Jakarta, Senin (26/5).
Jokowi kembali membantah dengan tegas ada keterlibatan anak buahnya, Moeldoko yang membekingi Ponpes Al-Zaytun.
"Ndak, ndak, ndak," tegasnya.
(***)