Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Periksa Foto-foto Wilayah Target Utama yang Diambil oleh Satelit Mata-mata
RIAU24.COM - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeriksa gambar-gambar wilayah target utama yang diambil oleh satelit roket mata-mata barunya, media pemerintah melaporkan pada hari Sabtu (25 November).
Wilayah-wilayah ini termasuk ibukota Korea Selatan Seoul dan semua kota lain yang menjadi tuan rumah pangkalan militer AS.
Kim memeriksa tembakan, bersama dengan citra lain yang diambil dari beberapa daerah di Korea Utara, selama kunjungannya ke pusat kendali Administrasi Teknologi Dirgantara Nasional (NATA) di Pyongyang pada hari Jumat (24 November), lapor kantor berita negara KCNA.
Gambar-gambar itu diambil ketika satelit melewati semenanjung pada Jumat pagi, kata KCNA, yang termasuk menangkap Seoul, dan Mokpo, Kunsan, Pyeongtaek, Osan, di mana pangkalan militer AS dan Korea Selatan berada.
"NATA melaporkan kepada Kim Jong Un tentang rencana untuk memotret wilayah boneka Korea Selatan dan proses penyempurnaan tambahan satelit pengintai," kata laporan itu. Proses itu akan berlanjut pada hari Sabtu, katanya.
Pada hari Selasa, Kim meninjau foto-foto pangkalan militer utama AS di Guam.
Kantor berita pemerintah KCNA mengatakan bahwa Kim menonton foto-foto kedirgantaraan Pangkalan Angkatan Udara Anderson, Pelabuhan Apra dan pangkalan militer utama lainnya dari pasukan AS yang diambil di langit di atas Guam di Pasifik, yang diterima pada pukul 09.21 pagi (waktu setempat) pada 22 November.
Diplomat top AS, Jepang, Korea Selatan membahas peluncuran satelit Pyongyang
Para diplomat top Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang membahas peluncuran satelit Pyongyang melalui percakapan telepon dan mengutuk langkah itu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Jumat.
“Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin dan Menteri Luar Negeri Jepang Kamikawa Yoko mengutuk keras peluncuran (21 November) karena efek destabilisasinya di kawasan itu," kata Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.
Korea Utara mengundang kecaman global setelah merilis pernyataan yang mengatakan bahwa mereka menempatkan satelit mata-mata pertamanya di orbit karena melanggar resolusi PBB yang melarang penggunaan teknologi yang berlaku untuk program proyektil balistik.
(***)