RIAU24.COM -  Pemerintah akhirnya mengambil langkah penting untuk mengantisipasi semakin menghilangnya masker di pasaran. Adalah BUMN Apotek Kimia Farma, yang diserahi tugas untuk menyediakan masker kepada masyarakat umum. Harganya juga cuma Rp2.000 per masker. 

Tapi ada syarat yang harus dipenuhi bagi masyarakat yang ingin membeli masker di tempat ini. Yakni setiap orang tidak diperbolehkan membeli lebih dari 2 masker.

"Kimia Farma ini punya 1.300 apotek seperti ini, dan di dalam 1.300 ada juga 600 klinik, Kimia Farma sudah lakukan antisipasi dari 10 Januari, di mana salah satunya tadi yang namanya corona virus corner untuk deteksi dini," ungkap Menteri BUMN Erick Thohir, saat berkunjung ke Apotek Kimia Farma, di kawasan Menteng Huis, Jakarta Pusat, Rabu 4 Maret 2020.

Dalam kunjungan itu, Erick ingin memastikan kesiapan Kimia Farma dalam menghadapi virus corona. Dikaakan, hingga saat ini masker dan anti septic di apotek Kimia Farma masih tersedia.

"Barusan saya juga sudah cek masker ini buat anti septic semua ada, dan bahkan Kimia Farma sudah membatasi bahwa tidak boleh misalnya orang beli lebih dari dua," terangnya, dilansir detik. 

Ditambah Lagi 

Sementara itu, Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo menuturkan, pasokan masker di Kimia Farma saat ini tercatat sebanyak 215.000 pcs. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pihaknya masih akan mendatangkan masker sebanyak 7,2 juta pcs.

Ditambahkannya, untuk setiap masker, harga yang dibandrol adalah sebesar Rp 2.000 per pcs.

"Jumlah sekarang yang kita ada untuk masker kain kurang lebih kita ada 4.000 dus, kurang lebih kali 50 ya, jadi sekitar 215.000 pcs," ujarnya.

"Kondisi sementara ini tapi kami masih melakukan pemesanan kurang lebih 7,2 juta pcs, untuk yang masker kain, kita pastikan bahwa kita rilis harga Rp 2.000 per pcs," ujarnya lagi. ***