FPI ke TNI: Jangan Mau Diadu dengan Ulama dan Umat Islam
RIAU24.COM - Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif berpesan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) agar tak mau diadu dengan ulama dan Umat Islam.
Hal tersebut dikatakan Slamet Ma’rif merespon pernyataan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman ihwal penurunan baliho Habib Rizieq dan pembubaran FPI.
“Saya menasehati TNI, bahwa TNI didirikan oleh ulama ( Jenderal Sudirman ) dan dari dulu menyatu dengan umat Islam jadi TNI jangan mau diadu dengan ulama dan umat Islam,” kata Slamet mengutip dari Okezone di Jakarta, Jumat 20 November 2020.
Slamet meyakini, para anggota TNI akan tetap selalu sehati dengan ulama dan umat Islam dalam upaya mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Saya yakin TNI tetap sehati dengan ulama dan umat Islam untuk mempertahankan NKRI,” ucapnya.
Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman menegaskan semua pihak atau orang di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus taat hukum.
Penegasan itu dilontarkan menyusul ramainya soal pencopotan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Menurut dia, jangan seenaknya sendiri seakan-akan FPI yang paling benar. “Ndak, ndak ada. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu FPI bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur. Suka-sukanya sendiri,” tegasnya.