Petinju Berdarah Yahudi Ini Tewaskan Lawan-Lawannya, 200 Orang Merenggang Nyawa
Dia dibawa ke sebuah kamp konsentrasi khusus Yahudi, para pria dipaksa bekerja tanpa upah. Disana dia diminta untuk menunjukkan kebolehannya dalam bertanding tinju.
Dia dipaksa bertarung dengan tahanan lain dan siapa yang dinyatakan kalah langsung dieksekusi mati. Mau tidak mau Salamo harus memenangkan pertarungan demi nyawanya.
Total selama hidup di kamp konsentrasi Nazi, salomo memenangkan 200 pertarungan dan 2 kali imbang. Tahun 1945, dia dipindahkan ke kamp lain sampai akhirnya sekutu datang dan membebaskannya.
Di usia 86 tahun tepatnya tahun 2009 dia meninggal karena penyakit struk berkepanjangan.