Petinju Berdarah Yahudi Ini Tewaskan Lawan-Lawannya, 200 Orang Merenggang Nyawa
RIAU24.COM - Salamo Arouch petinju asal Yunani berdarah Yahudi yang lahir pada 1 Januari 1923 dinobatkan sebagai salah satu petinju tersadis di dunia.
Alasannya lantaran dia telah menghabisi 200 nyawa lawannya secarq tidak langsung dikutip dari viva.co.id.
Aksi brutal ini dimulai ketika dirinya unjuk gigi di suatu kejuaraan di Yunani.
Di luar digaan, Salamo menang dan setahun kemudian dia kembali memenangkan kejuaraan dan menyabet gelar Middleweight of Greece.
Talentanya menjadi-jadi dan di tahun 1939 dia menjadi juara Middleweight All Balkans dan mencatatkan kemenangan 24-0.
Tak disangka-sangka insiden buruk terjadi, gejolak perang tahun 1943 membuat kariernya hancur. Pasukan Nazi berhasil masuk ke Tesalonika dan membawa lebih kurang 47 ribu Yahudi termasuk Salamo dan keluarganya.
Dia dibawa ke sebuah kamp konsentrasi khusus Yahudi, para pria dipaksa bekerja tanpa upah. Disana dia diminta untuk menunjukkan kebolehannya dalam bertanding tinju.
Dia dipaksa bertarung dengan tahanan lain dan siapa yang dinyatakan kalah langsung dieksekusi mati. Mau tidak mau Salamo harus memenangkan pertarungan demi nyawanya.
Total selama hidup di kamp konsentrasi Nazi, salomo memenangkan 200 pertarungan dan 2 kali imbang. Tahun 1945, dia dipindahkan ke kamp lain sampai akhirnya sekutu datang dan membebaskannya.
Di usia 86 tahun tepatnya tahun 2009 dia meninggal karena penyakit struk berkepanjangan.