Begini Sejarah Kemunculan Kalimat Micin Bikin Orang Jadi Bodoh
RIAU24.COM - Entah candaan atau bukan, kalimat: Jangan Terlalu Banyak Makan Micin, Nanti Bodoh sudah sudah dikenal luas bagi kalangan masyarakat Indonesia.
Lalu bagaiman kalimat itu bisa muncul?
Semua bermula ketika Seorang ilmuwan Jepang pertama kali mengisolasi Monosodium Glutamat (MSG) alias micin dari sup rumput laut pada tahun 1908 dikutip dari cnnindonesia.com.
Dia kemudian mengajukan paten untuk memproduksi MSG yang mengarah pada produksi komersial penambah rasa.
Setelah produksi besar-besaran MSG dilakukan, penambah rasa ini mulai mendapat reputasi buruk.
Alasannya karena dokter Cina-Amerika Robert Ho Man Kwok menulis surat kepada New England Journal of Medicine bahwa dia sakit setelah mengonsumsi makanan dengan campuran MSG.
Surat itu kemudian membuat banyak penelitian mendukung reputasi buruk soal MSG. Mereka ramai-ramai menyebutkan micin sebagai makanan sangat beracun. Perlakuan seperti itu kemudian menyebar hingga ke pelosok dunia.
Padahal hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah apapun yang membenarkan pendapat bahwa micin bisa membuat seseorang menjadi bodoh.
Rakyat Jepang sendiri juga hampir mengkonsumsi MSG dua gram per orang per hari.
Orang Jepang juga senang makan soyu dan kecap dengan kandungan MSG yang cukup tinggi. Tapi apakah mereka lebih bodoh jika dibandingkan dengan warga yang tak mengkonsumsi micin?