PPPA DKI: Siswi MTsN 19 yang Saksikan Rekannya Tewas Harus Diberi Bantuan Psikologi
RIAU24.COM - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turut berbelasungkawa atas peristiwa tembok pembatas bangunan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 Jakarta, di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, roboh pada Kamis (6/10/2022).
KPAI meminta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi DKI Jakarta memberikan bantuan psikologi pada para korban selamat dari insiden itu.
"Mendorong Dinas PPPA Provinsi DKI Jakarta untuk membantu asesmen psikologi pada korban selamat, namun menyaksikan kawan-kawannya yang meninggal karena tertimpa tembok yang roboh," kata Retno Listyarti selaku Komisioner KPAI, Jumat (7/10/2022).
Bantuan psikologi diharapkan dapat membantu melihat tingkah laku dan proses mental para korban yang ada. Selain bantuan psikologi terhadap para korban selamat terutama anak-anak, KPAI juga mendorong bantuan psikososial bagi dewan guru.
"Juga psikososial kepada pendidik dan peserta didik akibat musibah ini," kata dia.
Bantuan psikososial dinilai bisa membantu membuat relasi dinamis antara aspek psikologis dan sosial para korban bencana tembok sekolah roboh ini.
Peristiwa robohnya tembok pembatas bangunan MTsN 19 Jakarta dengan pemukiman warga itu terjadi pada Kamis sore kemarin.
Akibat robohnya tembok sekolah itu mengakibatkan tiga siswa meninggal dunia dan tiga lainnya luka-luka.
Kejadian robohnya tembok sekolah MTsN itu terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, memicu terjadinya banjir, sehingga berpengaruh terhadap runtuhnya tembok sekolah.
Dalam persoalan ini juga, KPAI mendorong Kementerian Agama untuk segera memperbaiki kondisi madrasah agar peserta didik dapat segera mengikuti pembelajaran tatap muka kembali.
"Saya sebagai Komisioner KPAI menyampaikan keprihatinan dan duka yang mendalam atas meninggalnya 3 siswa MTs Negeri 19, Pondok Labu Jakarta Selatan," ujarnya.
(***)