RIAU24.COM - Hamas pada hari Sabtu (25 Januari) menyerahkan empat sandera wanita Israel yang dijadwalkan untuk dibebaskan kepada anggota Komite Internasional Palang Merah sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dan sandera Gaza.

Keempat sandera, semuanya tentara Israel - Karina Ariev, Daniella Gilboa, Naama Levy dan Liri Albag.

"Beberapa waktu lalu, ditemani oleh pasukan IDF dan ISA, empat sandera yang kembali melintasi perbatasan ke wilayah Israel," kata militer dalam sebuah pernyataan.

Empat sandera wanita Israel berseragam militer di atas panggung di Kota Gaza. Foto: (Reuters)

Mereka akan dibawa ke fasilitas IDF di dekat perbatasan Gaza untuk pemeriksaan medis.

Setelah itu, mereka akan dipindahkan ke rumah sakit di mana mereka akan bertemu keluarga mereka untuk pertama kalinya dalam 477 hari.

Para prajurit itu adalah anggota unit pengawasan yang semuanya perempuan yang ditempatkan di dekat Nahal Oz di perbatasan Gaza, dan bertanggung jawab untuk memantau aktivitas di daerah itu ketika mereka disandera selama serangan teror Hamas pada 7 Oktober 2023.

Berikut empat sandera tersebut:

Karina Ariev, 20: Pada 7 Oktober 2023, Ariev mengirim pesan kepada keluarganya, "Jika saya tidak hidup, jagalah Ibu dan Ayah sepanjang hidup mereka. Jangan menyerah. Hidup." Keluarganya menggambarkannya sebagai seseorang yang suka memasak, menyanyi, menari, dan menulis puisi. Sebuah video yang dirilis oleh Hamas tahun lalu menunjukkan Ariev dan rekannya, Daniella Gilboa, meminta kebebasan mereka.

Daniella Gilboa, 20: Nama Daniella awalnya adalah Danielle, tetapi orang tuanya mengubahnya setelah penculikannya, mengikuti tradisi Yahudi bahwa perubahan nama dapat memengaruhi takdir. Dalam video penculikannya, Gilboa tampak terluka, dengan luka kaki, ketika militan memaksanya masuk ke dalam kendaraan menuju Gaza.

Naama Levy, 20: Levy, seorang tentara dan triatlon, terlihat dalam video yang beredar luas dari 7 Oktober, mengenakan celana olahraga abu-abu berlumuran darah saat dibawa dari markasnya.

Liri Albag, 19: Yang termuda dari kelompok itu, Albag, terlihat dalam sebuah video yang dirilis oleh Hamas awal bulan ini selama negosiasi gencatan senjata.

Tahap pertama pertukaran tahanan selesai pada hari Minggu (19 Januari), dengan Hamas membebaskan tiga sandera sipil Israel sementara Israel membebaskan 90 tahanan Palestina.

Sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, Hamas akan membebaskan 33 sandera selama fase pertama, termasuk wanita, anak-anak, orang tua, dan individu yang memiliki kesehatan yang buruk.

(***)