Presiden Lebanon Lengser, Terjadi Kekosongan Jabatan di Pemerintahan
Parlemen sejauh ini tidak dapat menyepakati pengganti dalam jabatan Aoun. Kursi kepresidenan Lebanon disediakan untuk tokoh dari kelompok Kristen Maronit dan memiliki kekuatan untuk menandatangani undang-undang menjadi undang-undang dan menunjuk perdana menteri baru.
Parlemen Lebanon telah bersidang empat kali untuk mencoba memilih seorang pengganti tetapi tidak ada kandidat yang memenangkan mayoritas.
Ulama Kristen Maronit Patriark Beshara al-Rai menyalahkan politisi dan anggota parlemen karena meninggalkan kepresidenan dalam ruang hampa, baik dengan sengaja atau karena kebodohan dan keegoisan.
Kekosongan jabatan ini membuat Lebanon berada dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan memiliki kekosongan presiden dan kabinet sementara dengan kekuasaan terbatas.
Sedangkan penunjukan perdana menteri tidak dapat membentuk pemerintahan selama enam bulan.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters sehari sebelum meninggalkan istana, Aoun mengatakan, Lebanon meluncur ke dalam kekacauan konstitusional.